Sistem Pengawasan Internal: Mengapa Divisi Propam Menjadi Kunci Kepercayaan Publik?

Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri memegang peran krusial yang sering luput dari perhatian, yaitu sebagai mata dan telinga institusi dari dalam. Kehadiran Propam merupakan perwujudan dari Sistem Pengawasan internal yang wajib dimiliki oleh lembaga penegak hukum manapun. Fungsinya adalah memastikan perilaku dan etika setiap anggota Polri selalu sejalan dengan aturan.

Peran Propam sangat vital karena mereka bertugas menerima, memeriksa, dan memproses setiap laporan pelanggaran disiplin atau kode etik yang dilakukan oleh anggota Polri. Dengan adanya Propam, masyarakat memiliki saluran resmi untuk menyampaikan keluhan. Ini penting untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi Polri di mata publik.

Kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian seringkali diukur dari seberapa tegas dan transparan penanganan terhadap oknum yang melanggar. Ketika Sistem Pengawasan internal bekerja secara efektif, hal itu menunjukkan bahwa institusi tersebut memiliki kemauan kuat untuk membersihkan diri. Ketegasan Propam adalah barometer integritas Polri.

Propam tidak hanya menindak, tetapi juga melakukan pembinaan profesi. Fungsi pengawasan tidak hanya bersifat represif, melainkan juga preventif. Mereka secara rutin memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai kode etik profesi, tujuannya untuk mencegah pelanggaran sebelum terjadi.

Dalam konteks reformasi Polri, Sistem Pengawasan internal harus terus diperkuat. Otonomi dan independensi Propam dalam menjalankan tugasnya harus dijamin agar mereka tidak terintimidasi oleh pihak manapun, bahkan dari internal institusi itu sendiri. Hanya dengan independensi, mereka dapat bekerja maksimal.

Masyarakat menaruh harapan besar pada Propam untuk bertindak tanpa pandang bulu. Ketika kasus pelanggaran oleh oknum anggota ditangani secara tuntas dan adil, kepercayaan publik akan meningkat signifikan. Sebaliknya, penanganan yang lambat atau tertutup dapat merusak citra seluruh institusi.

Sistem Pengawasan yang kuat ini adalah fondasi bagi Polri untuk menjadi aparat yang presisi, profesional, dan humanis. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Propam, baik dari sisi keahlian investigasi maupun integritas pribadi, menjadi investasi jangka panjang untuk membangun kepercayaan.

Pada akhirnya, Divisi Propam adalah kunci vital. Keberhasilan Propam dalam menegakkan disiplin internal adalah bukti nyata komitmen Polri untuk melayani. Melalui Sistem Pengawasan yang efektif, Polri dapat mewujudkan moto sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat sejati.

Tulisan ini dipublikasikan di berita. Tandai permalink.