Operasi Kemanusiaan Sabhara: Respons Cepat Saat Bencana Alam

Indonesia adalah negara yang rawan bencana alam, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga tanah longsor. Dalam setiap peristiwa darurat ini, Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) selalu sigap berada di garis depan. Melalui Operasi Kemanusiaan mereka, Sabhara menunjukkan komitmen kuat dalam memberikan bantuan dan pertolongan pertama kepada masyarakat terdampak, menjadikan mereka salah satu unit paling responsif dalam situasi krisis.

Salah satu tugas utama Sabhara dalam Operasi Kemanusiaan adalah melakukan penyelamatan dan evakuasi korban. Dengan pelatihan khusus dan peralatan yang memadai, seperti perahu karet, tali, dan alat berat ringan, mereka mampu menjangkau daerah-daerah terisolir yang terdampak bencana. Sebagai contoh, saat banjir besar melanda beberapa wilayah di Provinsi Banten pada Februari 2024, tim Sabhara dari Polda Banten segera mengerahkan personel dan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak di rumah mereka, terutama lansia dan anak-anak. Mereka bekerja tanpa henti selama 48 jam pertama pasca-banjir untuk memastikan semua warga berhasil dievakuasi ke tempat yang aman.

Selain evakuasi, Sabhara juga berperan penting dalam distribusi bantuan kemanusiaan. Mereka mengamankan jalur distribusi, mengawal pengiriman logistik, dan memastikan bantuan sampai ke tangan yang tepat. Logistik seperti makanan siap saji, air bersih, selimut, dan obat-obatan seringkali menjadi prioritas utama. Pada bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 5 Agustus 2018, unit Sabhara dikerahkan untuk membantu mengamankan posko bantuan dan mengawal truk-truk berisi sembako menuju desa-desa terpencil yang terdampak paling parah. Operasi Kemanusiaan ini memastikan bantuan tidak terhambat dan tepat sasaran.

Setelah fase darurat terlewati, Sabhara tetap berperan dalam membantu proses pemulihan pasca-bencana. Mereka seringkali terlibat dalam membersihkan puing-puing, mendirikan tenda pengungsian sementara, serta membantu menjaga ketertiban di lokasi bencana untuk mencegah penjarahan atau kejahatan lainnya. Kehadiran petugas Sabhara di lokasi bencana juga memberikan dukungan moral bagi para korban yang kehilangan harta benda dan tempat tinggal. Pada Mei 2025 lalu, setelah insiden tanah longsor di Bandung Barat, petugas Sabhara terlihat aktif membantu warga membersihkan rumah-rumah mereka dari lumpur, menunjukkan dedikasi mereka dalam Operasi Kemanusiaan hingga tahap pemulihan.

Dengan kesiapsiagaan dan dedikasi yang tinggi, Operasi Kemanusiaan oleh Sabhara menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam melindungi dan mengayomi masyarakat, terutama di saat-saat paling sulit yang disebabkan oleh bencana alam.

Tulisan ini dipublikasikan di Polisi. Tandai permalink.