Mitra Karang Taruna: Sinergi Polisi dengan Pemuda dalam Menjaga Keamanan Lingkungan

Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tidak bisa sepenuhnya diemban oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sendirian. Dibutuhkan peran aktif masyarakat, terutama dari kalangan pemuda. Di tingkat komunitas, Karang Taruna, sebagai organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, menjadi mitra strategis. Sinergi Polisi dengan Karang Taruna terbukti efektif dalam memecahkan masalah keamanan di tingkat akar rumput (lingkungan RT/RW), mulai dari pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, hingga pengawasan lingkungan di malam hari. Kemitraan ini bukan sekadar formalitas, melainkan integrasi peran antara penegak hukum dan potensi sosial-kontrol dari pemuda setempat.

Mekanisme Sinergi Polisi dengan Karang Taruna paling terlihat dalam program Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Petugas Bhabinkamtibmas di setiap desa atau kelurahan secara rutin menjalin komunikasi dan coaching kepada pengurus Karang Taruna. Pada pertemuan rutin yang diadakan setiap bulan, misalnya pada hari Rabu minggu pertama, Bhabinkamtibmas memberikan pembekalan tentang identifikasi potensi gangguan keamanan, pelatihan dasar pertolongan pertama, dan prosedur pelaporan kasus. Pemuda Karang Taruna bertindak sebagai “mata dan telinga” Polisi di lingkungan mereka, memberikan informasi awal yang sangat berharga untuk mencegah kejahatan.

Peran Karang Taruna sangat krusial dalam pencegahan kejahatan remaja. Melalui program pembinaan, Sinergi Polisi membantu Karang Taruna menyelenggarakan kegiatan positif yang menyalurkan energi pemuda, seperti turnamen olahraga atau pelatihan keterampilan. Sebagai contoh, di sebuah kelurahan, program Community Policing berhasil mengurangi kasus tawuran hingga 50% setelah Karang Taruna, yang didukung penuh oleh Polsek setempat, aktif menyelenggarakan liga futsal antar-RW yang puncaknya diadakan pada tanggal 17 Agustus 2026. Kegiatan ini tidak hanya menjaga pemuda dari kegiatan negatif, tetapi juga membangun rasa persatuan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Lebih lanjut, dalam konteks pengamanan lingkungan, Sinergi Polisi dengan pemuda juga menguatkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling). Anggota Karang Taruna seringkali menjadi inti dari kelompok ronda malam, bekerjasama dengan Bhabinkamtibmas. Ini adalah bentuk community policing yang paling konkret, memastikan patroli lingkungan dilakukan secara rutin, terutama pada jam-jam rawan (pukul 01.00–04.00 dini hari). Keterlibatan pemuda ini tidak hanya meringankan beban tugas Polisi, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap Kamtibmas, menjadikan lingkungan lebih aman berkat partisipasi aktif warga, bukan semata-mata karena kehadiran aparat.

Tulisan ini dipublikasikan di Polisi. Tandai permalink.