Atlet Boxing Tewas Dikeroyok Akibat Beri 2000 Pengamen di Banjarmasin

Sebuah insiden tragis terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang mengakibatkan seorang atlet boxing lokal bernama Roni Saputra (23 tahun) tewas dikeroyok oleh sekelompok orang. Peristiwa nahas ini diduga dipicu oleh hal sepele, yaitu korban memberikan uang sebesar Rp 2.000 kepada seorang pengamen. Kasus tewas dikeroyok ini sontak menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan komunitas olahraga di Banjarmasin, serta menjadi perhatian serius pihak kepolisian setempat.

Menurut keterangan dari Kompol Hadi Sutrisno, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, dalam konferensi pers yang diadakan di Mapolresta Banjarmasin pada hari Minggu, 4 Mei 2025, peristiwa tewas dikeroyok ini terjadi pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, sekitar pukul 22.00 WITA di kawasan Jalan Ahmad Yani, Banjarmasin Tengah. Korban saat itu sedang berjalan kaki seorang diri setelah makan malam di sebuah warung. Tiba-tiba, ia dihampiri oleh seorang pengamen dan memberikan uang sebesar Rp 2.000.

Diduga, pemberian uang tersebut memicu kemarahan sekelompok orang yang berada di sekitar lokasi. Mereka kemudian menghampiri korban dan melakukan pengeroyokan hingga korban mengalami luka parah. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut berusaha melerai, namun pelaku pengeroyokan berjumlah lebih dari tiga orang dan bertindak sangat brutal. Akibat luka-lukanya, korban akhirnya dinyatakan tewas dikeroyok saat dilarikan ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.

Pihak kepolisian yang menerima laporan mengenai kejadian tewas dikeroyok ini segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Beberapa saksi mata berhasil memberikan ciri-ciri pelaku, dan saat ini tim gabungan dari Satreskrim Polresta Banjarmasin tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku pengeroyokan. Polisi belum dapat memastikan motif pasti dari tindakan brutal tersebut, namun dugaan sementara dipicu oleh kesalahpahaman terkait pemberian uang kepada pengamen.

Kasus tewas dikeroyok yang menimpa seorang atlet muda berbakat ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Ketua Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Kota Banjarmasin, Bapak Surya Wijaya, menyatakan duka cita yang mendalam atas kepergian Roni Saputra dan berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku serta memberikan hukuman yang setimpal. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya toleransi dan penyelesaian masalah tanpa kekerasan. Polresta Banjarmasin berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.

Tulisan ini dipublikasikan di berita, Kriminalitas. Tandai permalink.